Penawar Pedihnya Cobaan
ليخفّف ألم البلاء عنك علّمك بأنّه – هو المبلي لك، فالّذي واجهتك منه الأقدار هو الّذي عوّدك حسن الاختيار
Agar ujian terasa ringan, engkau harus mengetahui bahwa Allahlah yang memberimu ujian. Dzat yang menetapkan beragam takdir atasmu adalah Dzat yang selalu memberimu pilihan terbaik.
Kau harus sadar bahwa Allah yang mengujimu, bukan yang lain. Dia yang lebih mengetahui maslahatmu daripada dirimu sendiri.
Kesadaran ini akan menjadi sebab kebahagiaan, kesenangan, hiburan, ketawakalan, dan kesabaran.
Dzat yang menetapkan berbagai perkara yang ditakdirkan untukmu, seperti penyakit, kehilangan harta dan anak, atau yang lainnya, adalah Dzat yang memilihkan untukmu perkara terbaik yang sesuai denganmu.
Dalam kehidupan kau kerap menyaksikan bahwa orang yang selalu berbuat baik kepadamu bisa saja sewaktu-waktu bersikap buruk dan berbuat kasar kepadamu. Sekalipun demikian, kau tetap sabar menghadapi sikap buruknya karena mungkin saja kekasaran dan keburukan sikapnya itu didasari oleh niat baik dari dalam lubuk hatinya.
Demikian pula seorang hamba, jika menyadari bahwa Allah Maha Pemurah, Mahalembut, dan Maha Melihat kepadanya, setiap petaka dan ujian yang dijatuhkan kepadanya tidak perlu dipedulikan karena Allah tidak menghendaki darinya kecuali kebaikan. Dengan kesadaran ini, ia akan berbaik sangka kepada Allah dan yakin bahwa itu adalah pilihan-Nya. Ia harus yakin dalam ujian itu terkandung maslahat tersamar bagi dirinya yang tidak diketahui, kecuali oleh Allah.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. ab-Baqarah [2]: 216)
Seorang hamba benci kemiskinan, kekurangan, kelemahan, dan bahaya, padahal itu lebih baik baginya di hari akhir. Mungkin ia suka kekayaan, kesehatan, dan popularitas, padahal di sisi Allah itu lebih buruk baginya dan lebih jelek baginya di hari akhir.