1 min read

Rezeki yang Mencukupi adalah Bentuk Kesempurnaan Nikmat

Rezeki yang Mencukupi adalah Bentuk Kesempurnaan Nikmat

من تمام النعمة عليك أن يرزقك ما يكفيك، ويمنعك ما يطغيك

Diantara bentuk kesempurnaan nikmat atasmu adalah ketika Dia memberi sesuatu yang mencukupimu dan menahan sesuatu yang akan mencelakakanmu.

Itulah kesempurnaan nikmat. Dia memberimu kecukupan dan menahanmu dari berlebihan, terutama dalam masalah harta.

Allah swt. berfirman, “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena dia melihat dirinya serba cukup“. (QS. a;-‘Alaq [96]: 6-7)

Pemberian yang tidak mencukupi kebutuhan, yang mana lahir dari sikap tak pernah puas dan lupa bersyukur, membuat seseorang sibuk dan lalai dari ketaatan kepada Allah. Pemberian seperti ini, meskipun bagai emas sebesar gunung Uhud, bukanlah kesempurnaan nikmat.

ليقلّ ما تفرح به يقلّ ما تحزن عليه

takkala berkurang apa yang membuatmu senang, maka berkurang pula apa yang kau sedihkan.

Ketika apa yang ada padamu berkurang, maka akan berkurang pula apa yang membuatmu sedih. Akal yang sempurna akan ridha dengan kenikmatan dunia yang disingkirkan darinya.

Jika yang disenangi sedikit, maka kesedihan pun menjadi sedikit, sementara semakin banyak yang kita senangi, akan semakin banyak penderitaan.

إن رغّبتك البدايات زهدتكالنهايات: إن دعاك إليها ظاهر نهاك عنها باطن

Jika awalnya memikat, akhirnya akan menjemukan. Jika lahirnya memanggilmu, batinnya akan mencegahmu.

Kesenangan dunia, semisal harta dan jabatan, memikat karena tampilan lahirnya indah dan orang yang menyandangnya tampak berwibawa dan sejahtera, ketahuilah ujungnya akan berakhir dengan bahaya dan kerugian di dunia dan akhirat. Dengan jabatan, amat sedikit orang yang agamanya selamat, maka orang berakal cederung menghindari jabatan.