3 min read

Seorang Wanita Hirah dan Optimisme Akhir Zaman

Seorang Wanita Hirah dan Optimisme Akhir Zaman

Dari Adi bin Hatim ra, dia berkata:

Ketika aku bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. seorang lelaki mendatangi beliau untuk mengadukan kemiskinannya. Kemudian datanglah lelaki lain yang mengeluhkan banyaknya rampok yang menghadang perjalanan mereka. Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Adi, “Hai Adi, tahukah kamu kota Hirah? ” Aku menjawab, “Saya belum pernah mengunjunginya, wahai Rasulullah.”

Beliau bersabda, “Jika engkau berumur panjang, niscaya engkau akan menyaksikan seorang perempuan melakukan perjalanan seorang diri dengan menaiki sekedup unta menuju Baitullah hingga dia dapat thawaf dengan aman dan tanpa rasa takut sedikitpun melainkan hanya kepada Allah.”

Mendengar itu aku bergumam dalam hati, “Bagaimana dengan para perompak yang selama ini sering mengganggu orang-oran, dimana mereka?”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya, “Jika engkau berumur panjang, niscaya harta benda Kisra akan dapat ditaklukkan.” “Apakah yang Anda maksud adalah Kisra bin Hurmuz?” tanyaku. “Iya, Kisra bin Hurmuz,” jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya, “Jika engkau masih diberi umur panjang, niscaya engkau akan menyaksikan orang-orang yang mengeluarkan segenggam emas atau perak hingga tangannya itu penuh dengan keduanya untuk diberikan kepada orang lain. Tetapi tidak ada satupun dari orang-orang yang mau menerimanya.”

Adi berkata, “Sungguh aku telah menyaksikan seorang wanita melakukan perjalanan sendirian dari kota Hirah hingga sampailah dia di Baitullah dan melakukan thawaf di sekelilingnya tanpa takut sedikitpun, melainkan hanya kepada Allah. Dan aku termasuk dalam pasukan yang menaklukkan Kisra bin Hurmuz. Andai kalian semua diberi umur panjang, niscaya kalian akan menyaksikan tangan yang penuh dengan emas sebagaimana yang disabdakan oleh Abul Qasim shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

(HR. Bukhari, Al-Manaqib, hadits no. 3595, Fathul Bari)


Hadits ini menunjukkan secara jelas bahwa kondisi yang ada pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan berubah. Diawali dengan datangnya keluhan dua orang tentang masalah kemiskinan dan gangguan keamanan.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa kondisi ini akan berubah, dengan redaksi “jika engkau berumur panjang“, yang menyiratkan bahwa perubahan kondisi tersebut akan segera terjadi.

Disamping itu dalam pandangan Adi bin Hatim ra, berita gembira yang diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini merupakan keajaiban yang sedikitpun tidak pernah terbayangkan realitanya saat diucapkan. Seperti sesuatu yang mustahil.

Kabar tersebut mengisyaratkan bahwa kemakmuran dan stabilitas akan terjadi di daratan Irak hingga Hijaz.

Kabar yang seperti ini sama sekali tidak terpikirkan oleh Adi, karena dia menyaksikan sendiri kondisi yang dialaminya, yaitu dengan banyaknya penjahat yang tersebar di setiap jalan antara Irak dan Hijaz sehingga membuat banyak kafilah dagang takut untuk melintasinya.

Bagaimana mungkin seorang perempuan Hirah yang berada di sekedup untanya dapat melintas sendirian dengan aman dalam perjalanannya di wilayah tersebut? Ke manakah gerombolan perompak Thayyi yang selama ini sering merampok para pelintas?

Namun keraguannya ini menjadi sirna setelah dia menyaksikan sendiri adanya seorang wanita Hirah yang menaiki sekedup unta melakukan perjalanan seorang diri menuju Baitullah.

Dan yang lebih menakjubkan baginya adalah penaklukan Kisra. Menurutnya peristiwa ini adalah hal yang ajaib. Sebab saat itu Kisra mempunyai amat banyak tentara, jangankan menaklukkan, memikirkan untuk melakukan penyeranganpun bangsa Arab tidak akan berani waktu itu.

Namun hal tersebut ternyata benar-benar menjadi kenyataan hanya dalam waktu yang tidak begitu lama, bahkan Adi sendiri ikut bergabung dalam barisan kaum muslimin ketika menaklukkan Persia.

Perkara ketiga yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah melimpahnya harta dan kemakmuran di negeri-negeri Islam. Memang kabar ini belum terwujud pada masa hidup Adi ra.

Maka dari itu dia dengan yakin memberitahukan bahwa kemakmuran ini akan disaksikan oleh generasi setelahnya sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan benar saja, hal ini terwujud pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz.

Hadits ini terang-terangan mengandung petunjuk terkait tiga bukti kenabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau mengabarkan tiga hal yang saat itu sangat sulit untuk dibayangkan bisa terjadi. Lebih-lebih ketiganya disampaikan dalam kondisi yang sangat bertolak belakang.

Pelajaran terpenting yang harus diambil adalah, dalam kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini, adalah rasa percaya terhadap semua hal yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada orang-orang yang beriman meskipun kondisi saat ini sangatlah bertentangan dengan janji tersebut.

Apa yang didambakan oleh kaum muslimin adalah bangkitnya kejayaan umat Islam untuk yang kedua kalinya, bukanlah hal yang mustahil. Hanya atas kehendak Allah subhanahu wa ta’ala segala sesuatu bisa terjadi.

Sumber: Ensiklopedi Akhir Zaman, Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh