2 min read

Taubatnya Mencukupi 70 orang penduduk Madinah

Taubatnya Mencukupi 70 orang penduduk Madinah

Dari Abdullah ibnu Buraidah dari ayahnya berkata, “Aku pernah duduk di sisi nabi SAW, lalu seorang wanita dari Ghamid datang menemui Rasulullah dan berkata, “Nabiyallah, sesunguhnya aku telah berzina, dan aku ingin Anda mensucikan diriku (merajam).” Namun Rasulullah berkata kepadanya, “Pulanglah.” Maka wanita itu pun pulang.

Keesokan harinya, wanitai tu datang kembali kepada Rasulullah dan kembali membuat pengakuan zina. Dia berkata, “Nabiyallah, sesunguhnya aku telah berzina, dan aku ingin Anda mensucikan diriku (merajam).” NamunRasulullah berkata kepadanya, “Pulanglah.” Maka wanita itu pun pulang.

“Ya Nabiyallah, rajamlah diriku. Apakah Anda menolakku sebagaimana menolak pengakuan Ma’iz bin Malik? Demi Allah, saat ini aku sedang hamil.”

Rasulullah mengatakan, “Pulanglah, sampai kamu melahirkan anakmu”

Seusai melahirkan, wanita itu kembali menghadap Rasulullah sambil menggendong bayinya itu seraya melapor, “Inilah bayi yang telah aku lahirkan.”

Beliau bersabda, “Pergilah, dan susuilah bayi ini hingga disapih.”

Setelah disapih, wanita tersebut kembali menghadap beliau dengan membawa bayinya yang di tangannya memegang sekerat roti. wanita itu berkata, “Ya nabiyallah, aku telah menyapihnya.”

Akhirnya, Rasululah pun mempercayai pengakuan wanita itu, lalu menyerahkan anak itu kepada seorang pria dari kalangan ummat Islam, dan kemudian beliau memerintahkan agar menggali lubang sampai di atas dada, lalu memerintahkan orang-orang untuk merajam wanita tersebut.

Saat itu Khalid bin Walid membawa batu di tangannya lantas melemparkannya ke arah kepala wanita itu hingga darahnya memuncrat mengenai wajah Khalid. Khalid pun memaki wanita itu. Akan tetapi RasuluLlah mengatakan,

“Sabar wahai Khalid! Demi Dzat yang jiwaku ada di tangannya, sungguh dia telah bertaubat dengan taubat yang seandainya dilakukan oleh seorang pemungut cukai (pajak), niscaya ia akan diampuni.”
Maka Rasulullah SAW memerintakan untuk memandikan jenazahnya, dan menshalatkan dan menguburkannya. (HR Ahmad dalam musnad Ahmad jilid 5 halaman 348 hadits nomor 22999).

Dan dalam riwayat yang lain, ketika Rasulullah menshalatkan wanita Al-Ghamidziyah ini, Ummar bin Khathab terheran,

“Engkau menshalatinya, wahai RasuluLlah? Padahal ia telah berzina.” RasuluLlah menjawab, “Dia telah bertaubat dengan taubat yang sekiranya dibagikan kepada 70 penduduk Madinah, niscaya mencukupinya. Apakah engkau menemukan taubat yang lebih baik daripada orang yang menyerahkan jiwanya kepada Allah?” (HR Muslim, XI/347)