2 min read

Makna Lailatul Qadar

Makna Lailatul Qadar

oleh: Aunur Rafiq Saleh

وَمَاۤ  اَدْرٰٮكَ  مَا  لَيْلَةُ  الْقَدْرِ  

“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?” (QS. Al-Qadr: 2)

• Secara bahasa, al-qadar berarti kemuliaan atau kedudukan yang agung. Firman Allah:

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ

“Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya”. (al-An’am: 91)

• Al-qadar juga berarti sempit. Firman Allah:

اَللّٰهُ  يَبْسُطُ  الرِّزْقَ  لِمَنْ  يَّشَآءُ  وَيَقْدِرُ   ۗ 

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki)..”
(QS. Ar-Ra’d: 26)

• Karena pada malam tersebut semua malaikat turun ke bumi hingga langit dunia menjadi sempit karena penuh terisi malaikat. Tidak ada ruang kosong sejengkal pun kecuali terisi malaikat. Dikatakan, setan merasa sempit dan ketakutan hingga tidak bisa bergerak sama sekali selama malam itu.

• Disebut lailatu qadar karena orang beriman yang mendapat lailatul qadar menjadi sangat tinggi kedudukannya. Jauh berbeda dari keadaan dan kedudukan sebelumnya.

• Disebut lailatu qadar, karena pada malam tersebut Allah menetapkan taqdir tahunan seluruh makhluk dan menyampaikannya kepada para malaikat. Ini menurut sebagian ulama sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

اِنَّاۤ  اَنْزَلْنٰهُ  فِيْ  لَيْلَةٍ  مُّبٰـرَكَةٍ  اِنَّا  كُنَّا  مُنْذِرِ يْنَ
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”. (ad-Dukhan: 3-4)

• Karena itu, pada malam itu orang-orang beriman dianjurkan menghidupkam malamnya dengan ibadah, tilawah al-Quran, dzikir dan berdoa, agar saat perkaranya ditetapkan dia tidak sedang tidur tetapi sedang memohon kebaikan, memohon ampunan dan melakukan berbagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Tidak sepantasnya orang beriman tidur mendengkur di saat “putusan perkaranya” sedang dibacakan dan disaksikan oleh seluruh malaikat yang samgat dekat dengan Allah tersebut. Bahkan para malaikat itu diantaranya mendoakan orang-orang beriman. Pantaskah orang yang sedang didoakan para malikat itu tidur mendengkur?

• Diantara doa yang diajarkan untuk disampaikan kepada Allah pada malam itu adalah doa memohon agar catatan-catanan dosa dan keburukan dihapuskan, baik yang lalu ataupn setahun yang akan datang.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Dari Aisyah ia berkata; wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui malam apakah lailatul qadr, maka apakah yang aku ucapkan padanya? Beliau mengatakan: “Ucapkan; ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIMUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku)”. (Sunan Turmudzi 3435)

• Menurut sebagian ulama, kata عفو berati mengampuni dosa dan menghapusnya dari catatan. Wallahu a’lam.