Karakter Dasar Kekuasaan Menurut Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun memaparkan beberapa karakter dasar kekuasaan, dalam kitabnya yang masyhur, al-muqoddimah. Berikut tiga karakter dasar diantaranya.
Menikmati Sendiri Kebesarannya
Hal ini disebabkan karena kekuasaan dapat berdiri tegak dengan dukungan fanatisme. Suatu fanatisme dapat terbentuk dari beberapa fanatisme, dimana satu diantaranya lebih kuat dari yang lain. Dengan keutamaannya, fanatisme yang paling kuat dapat menguasai fanatisme lainnya dan mengendalikannya sehingga mereka mau bergabung. Gabungan fanatisme ini akan menyatukan kekuatan dan mampu mengalahkan kekuatan yang lain.
Seluruh fanatisme yang bergabung harus mengangkat seorang pemimpin yang dominan. Apabila seorang pemimpin telah diangkat, maka watak kehewanannya akan melahirkan kesombongan dan keangkuhan.
Ketika kesombongan telah merasuk, maka dia akan menolak untuk membagi kekuasaan dalam rangka menundukkan dan mengontrol mereka. Sikap kesombongan ini pada puncaknya akan melahirkan sikap otoriter, yang merupakan penyakit yang umum menjangkiti manusia.
Superioritas fanatisme harus dibatasi, dengan diimbangi pelemahan fanatisme lain agar tidak mengacaukan rezim yang sedang berkuasa.
Superioritas akan mendorong rezim berkuasa untuk menikmati sendiri kekuasaannya, tanpa menyisakan sedikitpun pada pihak lain.
Hidup Mewah
Ketika satu kelompok berhasil merebut kekuasaan, maka para penguasa itu akan cenderung terjangkit gaya hidup mewah. Bahkan mereka akan cenderung mengikuti gaya hidup mewah penguasa bangsa lain.
Para penguasa yang melanjutkan penguasa sebelumnya akan semakin meningkatkan gaya hidup mewah hingga mencapai puncaknya, dimana batas kekuatan dan kemakmuran telah menyentuh batasnya.
Kehilangan Karakter Terpuji
Bergelimang kekuasaan cenderung membuat manusia kehilangan karakter terpuji, dan melahirkan sifat keburukan yang ketika menyentuh batasnya, mengakibatkan lemah bahkan berakhirnya kekuasaan.
Generasi baru lahir dengan tidak mengenal sikap kepahlawanan dan keberanian. Inilah saatnya para penguasa ini masuk ke pintu kehancurannya.